Sunday 17 August 2014

Another Weekend Story - Chapter.1 - Kebun Raya Bogor

Sabtu - akhir pekan - Agustus 16, 2014, dari pagi hari sudah bertolak ke Bogor. Memang, kali ini dipilih Kebun Raya Bogor untuk destinasi mengisi libur akhir pekan. Sudah disiapkan spot mana saja yang akan dikunjungi nanti walau dari awal kurang yakin akan bisa terpenuhi semua karena sejak awal 2011 tinggal di Jakarta ini merupakan kali pertama ke Bogor.

KRL Commuter Line
KRL Commuter Line
Berdua memulai perjalanan menuju Bogor dengan menggunakan KRL Commuter Line (perjalanan kembali ke Jakarta dari Bogor nanti juga menggunakan KRL Commuter Line). Tidak perlu cemas akan kereta yang padat seperti saat after office hours karena kondisi kereta pagi itu sangat lengang begitu pun saat petang kembali ke Jakarta dari Bogor.

Sampai di stasiun Bogor dilanjutkan jalan santai ke arah Kebun Raya Bogor melewati JL. Kapten Muslihat. Sebenarnya ada banyak angkot yang hilir mudik ataupun berhenti di depan stasiun. Namun karena weekend ini dari awal ditujukan untuk jalan-jalan serta kondisi cuaca yang mendung syahdu dengan semilir angin yang sejuk, so, let's forget about our sweat, hold our hands tight and let's take a walk along the road side.

Rusa Kebun Raya Bogor
Rusa Kebun Raya Bogor
Rusa Kebun Raya Bogor
Rusa Kebun Raya Bogor
Jalan Juanda
Jalan Juanda

Tiba di pagar samping Kebun Raya Bogor - beradada di sekitaran JL. Juanda - bisa ditemui dan mendekati untuk melihat rusa-rusa yang dirawat di Kebun Raya Bogor - tapi tentu saja dari luar pagar. Rusa ini seperti sudah biasa dengan kehadiran orang-orang yang mendekat untuk sekedar menyapa, mengusap idung moncongnya atau memberikan camilan wortel kepadanya.

Perjalanan dilanjutkan hingga sampailah pada JL. Surya Kencana. Cukup jauh memang dari stasiun Bogor karena tak trerasa kemungkinan sudah 1,3 km berjalan. Dari surfing internet, blogging dan situs travelling maupun kuliner, area Surya Kencana merupakan salah satu spot yang bagus untuk dikunjungi karena beragam aneka jajanan ada sana. Mulai dari es cincau, laksa, ngo hiang, baso, mie ayam, sate babi, bir kocok, beragam asinan maupun soto kuning. Berikut 3 diantara banyak blog yang memberikan referensi kuliner di area ini :
Jalan Surya Kencana
Jalan Surya Kencana

Dari sekian tempat yang direkomendasikan dalam daftar tersebut yang berhasil dikunjungi adalah Soto Kuning Pak M Yusuf. Soto segar dengan potongan daging / jeroan sapi dan beberapa irisan tomat di dalamnya. Warung ini berupa kaki lima dan berada di trotoar emper toko. Pengunjung datang silih berganti dan tidak sedikit yang menyantap sajian soto kuning di dalam kendaraan pribadi mereka, karena memang meja - kursi yang disediakan untuk makan di dalam warung tidak banyak.

Soto Kuning Yusuf
Soto Kuning M Yusuf
Soto Kuning Yusuf-2
Soto Kuning M Yusuf

Pilihan menu yang disajikan mulai dari soto daging, soto babat hingga soto otak / jeroan. Pengunjung bisa memilih sendiri isi dari satu porsi soto yang akan disantap. Untuk minuman tidak diberikan banyak pilihan karena hanya disajikan teh tawar, teh manis dan teh botol. Satu porsi soto daging lengkap dengan sepiring nasi putih dibanderol seharga Rp. 30,000.

Sajian Soto Kuning
Sajian Soto Kuning

Tepat di sebelah warung soto kuning ini ada penjaja es cincau yang bisa digunakan sebagai dessert setelah makan soto. Kuah es cincau ini berwarna putih karena terdiri dari santan dan menggunakan gula putih yang dicairkan, berbeda dengan umumnya es cincau yang menggunakan gula aren sehingga kuah es nya berwarna kecoklatan. Segelas es cincau dibanderol Rp. 5,000.

Soto Kuning Kaki Lima
Warung Kaki Lima di Emper Toko

Setelah menikmati sajian soto kuning dengan dessert es cincau destinasi berikutnya adalah destinasi utama di weekend ini : Kebun Raya Bogor. Untuk mencapai Kebun Raya Bogor hanya perlu berjalan balik arah ke arah JL. Juanda, mungkin sekitar +/- 500 meter dari tempat soto kuning di JL. Surya Kencana.

Pintu 1 Kebun Raya Bogor
Pintu 1 Kebun Raya Bogor
Patung Ganesha
Patung Ganesha

Tiba di gerbang utama disambut dengan dua patung Ganesha. Terlihat di seluruh pagar dan gerbang utama Kebun Raya Bogor ini dihias dengan banyak bendera merah - putih dalam rangka menyambut perayaan Kemerdekaan RI esok hari. Pintu masuk menuju ke dalam Kebun Raya bukan pada gerbang dengan patung Ganesha melainkan sebuah bangunan di sebelah pintu tersebut.

Gerbang Utama Kebun Raya Bogor
Close Up to The Gate

Bangunan besar dengan undak ke atas dengan dua patung singa penjaga. Belakangan baru tahu kalau nama bangunan tersebut Graha Sambhrama. Di antara dua patung singa itu terdapat sebuah pintu yang menjulang tinggi hampir menyamai tinggi bangunan sebagai akses masuk ke dalam Kebun Raya Bogor.

Begitu melangkah ke dalam langsung berada di ruangan lapang dengan loket pembelian karcis sebagai akses masuk ke dalam area Kebun Raya Bogor di sisi kiri dan tourist information center di sisi yang lain. Siang itu ruangan tersebut cukup lengang pengunjung.

Loket Karcis
Loket Karcis
Akses Jalan Masuk
Jalan Akses Masuk

Berhenti melihat peta Kebun Raya Bogor sejenak. Dan diputuskan untuk jalan santai ke arah mana saja dan bertemu apa saja tidak perlu mengikuti denah yang ada dengan tema : nobody knows what will be found on the end of the path but it will be definitely found a surprise.

Peta Kebun Raya Bogor
Peta Kebun Raya Bogor

Dari loket di gerbang utama ini begitu masuk di dalam area Kebun Raya Bogor akan disambut dengan Tugu Lady Raffles (Lady Raffles Memorial Monument). Dari nameplate yang ada di sebelah tugu ini, tertulis bahwa bangunan ini didirikan oleh Sir Thomas Stamford Raffles sebagai kenangan kepada isterinya Olivia Mariamne Raffles yang meninggal akibat malaria.

Tugu Lady Raffles
Tugu Lady Raffles


Puisi Raffles Untuk Marianme
Puisi Raffles Untuk Marianme

Makam Olivia Marianme Raffles sendiri dapat ditemui di Museum Taman Prasasti yang terletak di JL. Tanah Abang I Jakarta Pusat (dulunya dikenal sebagai pemakaman umum orang Eropa bernama Kebon Jahe Kober). Di tugu ini tertulis mana kota Buitenzorg yang merupakan nama kota Bogor pada jaman kolonial Belanda yang berarti tanpa kecemasan atau aman tenteram (sumber : Kota Bogor). Yang paling menarik adanya sebait puisi yang merupakan tulisan Stamford Raffles sendiri. Selain itu tertulis pula bahwa tugu ini pernah rusak dihantam angin ribut yang kemudian direkonstruksi kembali.

Bila ingin berjalan santai sambil ngemil tersedia kios-kios ice cream dari koperasi Kebun Raya Bogor di sekitar danau gunting tidak jauh dari tugu Lady Raffles.

Ice Cream Koperasi Kebun Raya Bogor
Ice Cream Koperasi Kebun Raya Bogor

Beberapa saat berjalan dari tugu Lady Raffles sudah bisa tiba di area Istana Bogor. Pengunjung umum tidak diperkenankan masuk ke dalam area istina. Ada tour Istana pada hai-hari tertenu bagi pengunjung yang ingin menjelajah isi istana (persis seperti dalam White House Down). Meski tidak bisa mendekat ke Istana Bogor tetap digunakan untuk background foto.

Foto Istana Bogor-1
Foto Istana Bogor-1
Foto Istana Bogor-2
Foto Istana Bogor-2

Terlihat ada patung Mermaid di tepi kolam air depan Istana Bogor. Patung Mermaid ini memang mirip dengan yang ada di Denmark. Sejarahnya dulu patung ini karya Edvard Erikson dan merupakan hadiah dari kerajaan Denmark kepada Indonesia yang diserahkan pada tahun 1958 kepada Presiden Soekarno. Patung ini terbuat dari bahan perunggu, memiliki tinggi 0,50 meter dan lebar 1,3 meter.

Pada area ini juga ada tugu yang terletak di pinggir kolam air seberang area Istana Bogor. Tugu ini merupakan tugu Reindwart untuk memperingati 189 tahun Kebun Raya Bogor.

Tugu Reindwart
Tugu Reindwart

Prof. Dr. C.G.C. Reindwart adalah seorang ahli botani berkebangsaan Jerman pendiri Kebun Raya Bogor yang pada awal berdirinya bernama s’Lands Plantentuin te Buitenzorg.

Salah satu informasi yang unik (dan saya baru tau) dari Kebun Raya Bogor tentang komoditi import bernama Kelapa sawit. Ternyata kelapa sawit (Elaeis guinensis) adalah salah satu komoditi pertanian yang diintroduksi dari Afrika Barat ke Indonesia melalui Kebun Raya Bogor yang akhirnya menjadi induk kelapa sawit se - Asia Tenggara.

Dari area Istana Bogor dan tugu peringatan Reindwart lanjut berjalan melewati kuburan kuno Belanda. Letaknya tersembunyi dengan pohon-pohon bambu. Jalanan yang sepi, sore hari dan tidak ada pengunjung yang lalu lalang… maka eksplorasinya di skip saja. Foto pun dari jauh saja sambil jalan.

Kuburan Kuno Belanda
Kuburan Kuno Belanda

Dari kuburan lanjut menuju taman Teisjmann. Johannes Elias Teijsmann seorang ahli botani berkebangsaan Belanda yang meninggal di Buitenzorg (sebutan kota Bogor pada jaman kolonial Belanda) dan menghabiskan sisa hidupnya untuk mengembangkan Kebun Raya Bogor. Karena itulah taman ini dibuat sebagai penghargaan untuknya.

Tugu Taman Teisjmann
Tugu Taman Teisjmann
Foto Taman Teisjmann
Foto Taman Teisjmann

Dari taman Teisjmann terus berjalan lagi hingga mengarah ke spot bunga bangkai. Tapi sayang tidak bisa masuk ke dalam area tanam dan melihat lebih dekat. Alhasil hanya bisa mengambil foto dari jauh. Sepertinya dalam foto di bawah ini bunga bangkai yang dalam fase perbuahan.

Bungai Bangkai Fase Perbuahan
Bungai Bangkai Fase Perbuahan

Area bunga bangkai itu menjadi spot terakhir yang dikunjungi karena setelah dari sana dilanjutkan dengan duduk-duduk di rumput menikmati angin dan langit sore hari. Petugas keamanan Kebun Raya Bogor akan mulai meminta pengunjung untuk meninggalkan area kebun pada pukul 17.00.

Menuju Senja
Menuju Senja

Melihat peta Kebun Raya Bogor ternyata setelah seharian berjalan santai hanya mampu menjelajah sekitar area sebelah kiri dari gerbang masuk, sekitar 30% area kebun. Sisanya yang 70% dengan tekat bulat akan didatangi nanti…!!! (dengan urutan perjalanan yang lebih rapi)

Akhirnya perjalanan dilanjutkan melangkah ke luar Kebun Raya Bogor. Sempat berhenti sebentar di depan gerbang utama dan memboyong 2 bungkus asinan Bogor. Sebelum kembali ke stasiun sempat juga mampir ke Botani Square untuk makan malam karena letaknya yang tidak begitu jauh.

Selama berjalan kaki di jalanan kota Bogor baru di Botani Square ini menemukan Blue Bird. Padahal sebelumnya sempat berpikir tidak akan menemukan mereka di sini. Tapi bagus juga jumlahnya lebih seditkit bila dibandingkan dengan di Jakarta yang meramaikan jalanan dengan warna birunya.

Untuk biaya? Sangat ekonomis. Berikut rincian itinerary nya :

Itinerary dan Biaya Perjalanan
Itinerary dan Biaya Perjalanan

Meski belum semua destinasi - baik di dalam area Kebun Raya Bogor maupun kuliner di sekitarnya - dijelajahi namun sangat menyenangkan mengisi weekend dengan salah satu alternatif yang berbeda, berjalan menikmati rindang pohon dengan hamparan rumput dan udara sejuk.

Enjoy Weekend-2
Enjoy Weekend-2
Enjoy Weekend-1
Enjoy Weekend-1


 Just - Enjoyed Weekend